di ambil dari kisah nyata,..
jika ada kesamaan karakter dalam cerita ini saya mohon maaf........
Sahabat, itulah awal dari kisah ini. Seorang yang merasa dirinya pangeran, jatuh cinta pada seoarang gadis cantik seperti tuan putri. Sang pangeran ini telah lama mengagumi sang tuan puteri, tuan puteri sebenarnya tahu bahwa ada yang sedang mengaguminya, namun saat itu ia sedang menyukai seseorang, tapi bukan sang pangeran.
Saat sang pangeran tahu ia kecewa, tetapi sayangnya pada sang puteri tak berkurang, karena sang puteri adalah cinta pertamanya yang tak kan mungkin ia bisa melupakannya. Musim pun tlah berganti, tapi sang pangeran tetap pada pendiriannya, ia tak mampu tuk berpaling pada wanita lain, dhatinya hanya ada satu dan tak kan tergantikan. Namun sang puteri tetap belum mau menirima sang pangeran.
Sang puteri memiliki seorang sahabat yang juga berteman baik dengan sang pangeran. Sang pangeran sering meminta bantuan untuk bisa mendapatkan puteri, sang sahabat ini senantiasa memberi saran dan masukkan pada sang pangeran. Karena sang sahabat sering bertukar pikiran dengan sang pangeran, ia menganggap sang pangeran ini sebagai sahabat dan sudah seperti saudara baginya. Ia senang bisa memiliki banyak sahabat, apalagi sahabatnya sang pangeran ini menyukai sang puteri yang juga sahabatnya sendiri.
Sang pangeran telah lama menanti jawaban dari sang puteri, namun sang puteri hanya memberi harapan tak pasti pada sang pangeran. Ntah dari mana hasutan itu, terlintas dipikiran sang pangeran untuk membuat suatu rencana tanpa sepengetahuan sang sahabat. Biasanya mereka membuat suatu rencana selalu dimusyawarahkan. Apakah mungkin sang pangeran berniat jahat dan ingin memanfaatkan sang sahabat tadi?
Sang pangeran pun tiba-tiba bersikap aneh pada sang sahabat, tentu saja sang sahbat bingung dengan semua itu. Selang beberapa hari,tiba-tiba saja sang pangeran mengungkapkan sesuatu yang tak disangka-sangka oleh sang sahabat. Pangeran bilang suka pada sang sahabat. Tentu sang sahabat tidak percaya, mana mungkin sang pangeran yang di anggapnya slama ini saudara sendiri memilki rasa itu terhadapnya ?
Ketika itu, sang sahabat meminta pangeran untuk melupakan itu semua, ia tak mau persahabatan mereka ternoda oleh perasaan yang dimilki sang pangeran itu tak wajar. Sang sahabat meminta untuk menutupi ini semua, jangan sampai ada orang yang mengetahui hal ini. Ia tak mau tuan puteri terluka, karena ia tau tuan puteri pun memilki perasaan terhadap pangeran.
Tapi mungkin inilah rencana sang pangeran untuk mendapatkan tuan puteri, ntah pada siapa ia beritahu hal ini tiba-tiba seluruh masyarakat mengetahui hal ini. Tentu saja tuan puteri pun tahu, dan ia berpikir pasti sang sahabat yang menyukai pangeran. Tuan puteri sejak saat itu mulai kurang terbuka pada sahabat, apalagi setiap ia bertemu masyarakat,mereka pasti bilang kasihan tuan puteri, ia dihianati oleh sahabatnya sendiri. Mendengar itu tuan puteri semakin panas.
Di sisi lain, sang sahabat juga gelisah dan lebih tersakiti mendengar masyarakat yang memojokkannya dan menganggap dia yang bersalah dalam hal ini.
Sang pangeran malah merasa bangga karena mendengar pembicaraan orang-orang,ia merasa diperebutkan oleh dua gadis tanpa memikirkan telah ada yang tersakiti dalam hal ini.
Di kesempatan ini sang pangeran mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya pada sang puteri,tanpa ragu lagi sang puteri menerima sang pangeran menjadi kekasihnya.
Hari itu menjadi hari bahagia bagi dua insan ini, tanpa mereka menyelesaikan permasalahan yang telah terjadi hingga mengorbankan sang sahabat dan menanggung penderitaan yang tak sepantasnya ia dapatkan. Sebenarnya sang sahabat bahagia, akhirnya pangeran yang memang dari awalnya menginginkan tuan puteri kini telah mendapatkan impiannya itu dan tuan puteri pun kini telah bersama orang yang dicintainya. Tapi ia juga menderita karena tanggapan masyarakat yang tak tahu yang sebenarnya, yang selalu menyalahkan dirinya.
Hingga saat ini masyarakat tidak mengetahui sang pangeran dan tuan puteri telah bersama, sehingga saat ini mereka masih memojokkan sang sahabat yang mereka anggap perebut pangeran dari sang puteri. Sungguh malang nasib sang sahabat, ia hanya sebagai tumbal dalam kisah ini.
Pangeran dan puteri bahagia dengan hubungannya sekarang,sedangkan sahabat tenggelam dalam penderitaan yang ditimbulkan sang pangeran, pangeran tak menjelaskan kesalah pahaman ini pada semua orang karena ia telah mendapatkan apa yang di inginkannya.
Jumat, 05 November 2010
Langganan:
Postingan (Atom)